May 14, 2024
Drone Siluman Iran Meresahkan Musuh dan Menjadi Inspirasi Bagi Pihak Lain

Jakarta – Tukanggosip.id – Iran telah mengembangkan dan mengerahkan lebih dari 200 drone, rudal balistik, dan rudal jelajah menuju Israel pada tanggal 14 April 2024. Serangan ini merupakan bagian dari serangan berkelanjutan yang menampilkan kemampuan dan keberanian Iran.

Selain itu, penggunaan drone siluman Iran dalam serangan terhadap Israel juga menunjukkan pergeseran dalam taktik perang. Alih-alih mengandalkan kekuatan konvensional, Iran kini memanfaatkan teknologi canggih untuk mencapai tujuan strategisnya.

Drone siluman yang dikembangkan oleh Iran kini menjadi sorotan karena kemampuannya yang luar biasa dalam menghindari deteksi radar dan sistem pertahanan udara. Dengan menggunakan teknologi siluman, drone ini dapat menjalankan misi dengan risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pesawat tanpa awak konvensional.

Brigadir Jenderal Hajizadeh, Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, menyatakan bahwa Iran saat ini mampu menargetkan sasaran bergerak di permukaan laut atau melacak sasaran di mana pun dengan drone siluman. Hal ini menunjukkan bahwa Iran tidak hanya fokus pada pengembangan drone tetapi juga pada peningkatan kemampuan operasional mereka.

Baik AS maupun Israel – dua negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia – dilaporkan kesulitan untuk membela diri dari drone siluman Iran yang diklaim dapat menghindari pertahanan Barat dengan mengikuti drone Amerika.

Menginspirasi Negara Lain Drone siluman dan turunannya dari Iran muncul di medan perang mulai dari Ukraina hingga Sudan, membuatnya menonjol dalam peperangan drone global dan meningkatkan kekhawatiran akan meningkatnya ketidakstabilan militer di seluruh dunia.

Dalam empat puluh tahun terakhir, Iran telah menjadi ahli dalam perang drone berbasis teknologi rendah berkat sanksi Barat yang memaksa negara tersebut untuk berinovasi dalam produksi senjata dengan cara apa pun.

Negara-negara di seluruh dunia kini semakin banyak mengambil inspirasi dari drone Iran. Bloomberg melaporkan bahwa setidaknya enam negara telah meningkatkan produksi drone Iran dalam dua tahun terakhir, sehingga jumlah total negara yang memproduksi drone dengan bantuan Iran menjadi setidaknya selusin.

Rusia bahkan kini lebih bergantung pada teknologi Iran untuk memproduksi drone untuk perang di Ukraina. Iran menyatakan bahwa mereka tidak menjual drone ke Rusia, namun dokumen dan laporan yang ekstensif menunjukkan sebaliknya.

“Rusia dan Iran saling belajar. Hal ini hampir sama pentingnya dengan berbagi teknologi itu sendiri,” kata Matthew McInnis, seorang perwira intelijen Pentagon yang merupakan perwakilan Departemen Luar Negeri untuk Iran.

Business Insider melaporkan pada bulan Januari bahwa Rusia mungkin sudah memiliki versi baru drone Shahed Iran yang bersifat eksplosif, sehingga menyebabkan masalah besar bagi pertahanan udara Ukraina.

Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa Ethiopia telah menggunakan drone Iran untuk meredam pemberontakan di negara tersebut, sementara Tajikistan, Aljazair, dan Venezuela juga bermitra dengan Iran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *