July 1, 2024
8 Fakta Geger 4 Anak Yang Dibunuh Ayah Sendiri Di Jaksel

8 Fakta Geger 4 Anak Yang Dibunuh Ayah Sendiri Di Jaksel

Tukanggosip.id – Jakarta Empat anak ditemukan tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Keempat bocah tersebut tewas dengan kondisi berjejer di atas kasur dan terkunci di dalam sebuah kamar.
Diduga, empat anak tersebut dibunuh oleh orang tua mereka. Orang tua yang diduga sebagai pelaku pembunuhan itu mencoba bunuh diri, tapi bisa diselamatkan dan dirawat di rumah sakit. Berikut informasinya.

1. Awal Mula Terungkap
Empat anak tewas dalam kamar di rumah kontrakan yang beralamat di Jalan Kebagusan Raya RT 04 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/12), sekitar pukul 14.45 WIB. Polisi membenarkan informasi tersebut.

“Betul, empat orang (korban). Ada empat orang penemuan mayat di dalam kamar,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat dihubungi, Rabu (6/12/2023).

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan awal mula terungkapnya penemuan empat bocah tersebut. Hal ini berawal dari laporan warga soal bau menyengat dari dalam rumah tersebut.

“Menerima laporan dari masyarakat, tentang adanya bau yang sangat menyengat dari rumah ini. Kemudian Kapolsek dan jajaran datang ke TKP,” katanya di lokasi, Rabu (6/12/2023).

Adapun, tetangga korban, Titin Rohmah (49), menceritakan awal mula kasus tersebut. Titin mengatakan keempat anak-anak itu terakhir terlihat pada Minggu (3/6) sore.

Lalu, pada Rabu (6/12), dia mencium aroma bau busuk di sekitar lokasi. Titin sempat mengira bau tersebut berasal dari bangkai tikus.

“Tadi pagi ibu nyium bau busuk, tapi tetangga katanya udah dari kemarin. Pikir ibu bau bangkai tikus. Dibuka plafon punya ibu, nggak ada bangkai,” kata Titin saat ditemui di lokasi, Rabu (6/12/2023).

Titin bahkan sempat mengecek plafon rumahnya, tetapi tidak ada bangkai di sana. Saat dilihat di sekitar rumah korban, ada banyak lalat hijau di ventilasi udara dan juga jendela.

“Pas dilihat ada lalat hijau pas di kaca rumah kontrakan. Banyak itu, itu kali tikusnya di kaca, kata orang-orang, tapi ternyata kan itu (mayat),” ujarnya.

2. Korban Berjejer di Atas Kasur
Dua anak perempuan dan dua anak laki-laki ditemukan meninggal dunia di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mereka tewas dengan kondisi berjejer di atas kasur.

“Betul ada kejadian tersebut. Korban anak-anak empat orang ditemukan berjejer di atas tempat tidur,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dihubungi tukanggosip.id, Rabu (6/12/2023).

Informasi yang diperoleh, empat anak yang tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu adalah:

Anak perempuan berinisial VA (6)
Anak perempuan berinisial S (4)
Anak laki-laki berinisial Ar (3)
Anak laki-laki berinisial As (1)

3. Orang Tua Korban Sempat Coba Bunuh Diri
Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Polisi menyelidiki kasus penemuan empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Diduga, pelaku adalah orang tua mereka sendiri.

“Sementara untuk orang tuanya sendiri, sementara masih dugaan (korban) anaknya (pelaku),” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.

Bintoro mengatakan orang tua yang diduga pelaku tersebut mencoba bunuh diri setelah membunuh keempat anaknya. Namun, warga berhasil menyelamatkan orang tua korban. Saat ini, ia dirawat di rumah sakit.

“Orang tuanya yang diduga sebagai pelaku mencoba untuk bunuh diri juga,” imbuhnya.

“Tapi saat ini masih bisa selamat dan dirawat di RS,” ujarnya.

4. Terduga Pelaku: Ayah Korban
Empat anak ditemukan tewas di rumah di Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel). Pelaku diduga adalah ayah keempat anak yang bernama Panca Darmasyah alias Panca (41). P ditemukan di kamar mandi setelah melakukan percobaan bunuh diri.

“Ditemukan seorang laki-laki Saudara P pemilik rumah dalam keadaan terlentang ada pisau di tubuhnya, ada luka di tangan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi di lokasi, Rabu (6/12/2023).

5. Ayah Korban Dilaporkan KDRT
Panca Darmasyah alias Panca (41), ayah empat anak yang ditemukan tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan, dilaporkan ke polisi atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). D, ibu keempat anak tersebut, dilaporkan menjadi korban KDRT oleh suaminya.

“Iya, dugaan seperti itu, berdasarkan laporan polisi Polsek Jagakarsa, menerima laporan dari kakaknya Saudari D. Saudari D, istri Saudara P, menerima KDRT, terlapornya Saudara P,” jelas Ade.

Atas dugaan kasus KDRT tersebut, Panca sebenarnya sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Namun P beralasan masih menunggu keempat anaknya.

“D selaku korban penganiayaan atau KDRT itu dirawat di RSUD. Kemudian, saat akan melakukan pemeriksaan, Saudara P menyampaikan masih menunggu anak-anaknya karena ibunya masih di RS,” kata dia.

6. Ibu Korban Dirawat, Muntah Darah Akibat KDRT
Sementara itu, D, ibu keempat anak tersebut, sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu. D disebut pernah muntah darah karena KDRT yang dilakukan oleh suaminya.

“Ibunya dirawat (lebih) dahulu, sejak hari Sabtu, di RSUD Pasar Minggu,” ujar Ade Ary.

Tetangga sekitar, Titin Rohmah (49), menceritakan bahwa peristiwa KDRT tersebut terjadi pada Sabtu (2/12). Saat itu, adik istri D datang ke kontrakan untuk mengantar kakaknya pergi bekerja.

Adik D mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban. Adik D kemudian menendang pintu dan mendapati kakaknya tengah dianiaya oleh pelaku.

“Jadi waktu KDRT, Pertama datang adiknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor. Dipanggil nggak keluar, pas ditendang pintu, istrinya lagi digebukin Pak Panca (terduga pelaku),” kata Titin saat ditemui di lokasi, Rabu (6/12/2023).

Saat itu adik D menghampirinya dan meminta tolong. Saat dicek, D tergeletak di kursi dengan kondisi terluka dan muntah darah.

“Adiknya manggil ibu, ‘tolong…tolong…’ katanya. Ibu datanglah ke sana. Istrinya udah pada benjol jidatnya, ada tiga atau empat. Muntah darah pas ada Babinsa, polisi, sama Pak RT datang,” ujarnya.

Saat itu, pihak kepolisian membawa D ke rumah sakit. Bahkan pelaku P juga ikut membopong istrinya setelah melakukan penganiayaan.

“Dibawa ke RS sama polisi, sama pelaku juga dibopong. Sebel juga saya, udah digebukin sama dia, terus dibopong juga. Kondisi waktu ditemukan itu di kursi megang perut, udah nggak berdaya,” jelasnya.

Kasus KDRT tersebut dilaporkan ke Polsek Jagakarsa. Namun empat hari setelahnya, empat anak P ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di rumah kontrakan tersebut. P diduga menjadi pelaku kematian korban.

7. Ada Pesan ‘Puas Bunda Tx For All’ di TKP
Polisi melakukan olah TKP kasus penemuan empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Panca Darmasyah alias Panca (41), yang merupakan ayah korban, diduga sempat menulis pesan yang ditujukan untuk istrinya sekaligus ibu keempat korban.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan temuan surat yang diduga ditulis oleh PD tersebut. Saat ini, surat tersebut tengah didalami polisi.

“Betul, (tapi) harus kami cocokkan juga tulisan siapa,” kata Ade Ary kepada wartawan di lokasi, Rabu (6/12/2023).

Ade Ary mengatakan tulisan tersebut ada di atas lantai. Tulisan itu ditulis dengan warna merah.

“Kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai masih didalami ditulis siapa, warna merah apa. Harus pasti tidak boleh berandai-andai,” jelasnya.

“Puas bunda, tx for all,” demikian pesan itu ditunjukkan Ade Ary.

“Ini yang menulis siapa warna merah ini apa harus kami pastikan, akan kami lakukan uji laboratoris,” katanya.

8. Penyebab Kematian Korban Diselidiki
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian empat anak yang ditemukan tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Polisi berkolaborasi interprofesi untuk menyelidiki teka-teki kematian keempat bocah ini.

“Masih diselidiki. Kami akan melaksanakan kolaborasi interprofesi antara kedokteran forensik, kemudian laboratorium forensik, kami juga akan melakukan pemeriksaan psikolog forensik,” kata Ade Ary, Kamis (7/12/2023).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *